rodjetton.org Makanan yang telah mengalami proses pengolahan berlebihan, atau yang lebih dikenal sebagai makanan ultra proses, mungkin menjadi solusi cepat untuk mengatasi rasa lapar. Namun, penting untuk sadar bahwa di balik kenyamanan ini tersembunyi berbagai risiko kesehatan yang serius. Makanan jenis ini biasanya kaya akan tambahan gula, garam, lemak, dan pengawet buatan, serta sering kali mengandung pewarna buatan untuk meningkatkan penampilannya. Contoh makanan ultra proses yang umum ditemukan di pasaran antara lain sosis, makanan beku, minuman kemasan, kue kering, camilan asin, dan pizza.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ) pada awal tahun 2024 mengungkapkan bahwa konsumsi tinggi makanan ultra proses dapat menyebabkan 32 masalah kesehatan yang beragam. Risiko ini meliputi penyakit paru, penyakit jantung, kanker, gangguan mental, dan bahkan kematian dini. Para peneliti melakukan tinjauan mendalam terhadap 45 meta-analisis yang melibatkan hampir 10 juta partisipan, dan menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan ultra proses terkait dengan peningkatan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan yang merugikan, khususnya kondisi kardiometabolik dan gangguan mental umum.
Beberapa penyakit yang sering ditemukan dalam penelitian ini antara lain kanker payudara, kanker kolorektal, kanker pankreas, gangguan tidur, gangguan cemas, asma, hipertensi, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, obesitas, sindrom metabolik seperti diabetes, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan hiperglikemia. Selain itu, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat sebesar 50 persen, dan 12 persen untuk diabetes tipe-2. Gangguan mental juga mengalami peningkatan risiko sebesar 48-53 persen pada mereka yang sering mengonsumsi makanan olahan.
Dengan mengetahui risiko kesehatan yang signifikan ini, sangat penting untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan konsumsi makanan ultra proses. Memilih makanan segar dan lebih sedikit diproses dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.