https://rodjetton.org/

Kalau kamu pernah berkunjung ke Kebun Teh Kabawetan di Bengkulu, kamu pasti tahu gimana cantiknya pemandangan di sana. Udara sejuk, hamparan hijau teh yang luas, dan suasana tenang yang bikin hati adem. Tapi sayangnya, keindahan itu sempat terganggu beberapa hari lalu gara-gara satu hal klasik yang sering bikin emosi… macet parah!

Yes, kamu nggak salah baca. Kabawetan, yang biasanya jadi tempat healing, malah berubah jadi arena stres karena kemacetan yang nyaris bikin warga dan wisatawan putar balik. Dan saking parahnya, Kapolres Rejang Lebong sampai harus turun tangan langsung ke lapangan. Serius, ini bukan drama sinetron, ini kejadian nyata.

Macet Gara-Gara Ramai Banget

Jadi ceritanya, saat long weekend kemarin, Kebun Teh Kabawetan jadi tujuan wisata utama. Banyak banget yang datang dari luar kota. Bayangin aja, ribuan kendaraan masuk ke wilayah yang jalannya cuma muat dua mobil berpapasan. Akibatnya? Ya tentu aja… stuck!

Ada mobil yang parkir sembarangan, ada juga yang nekad nyalip tapi akhirnya malah bikin jalan tambah sempit. Ditambah lagi, banyak pengendara motor yang ambil jalur trotoar (kalau bisa dibilang itu trotoar), bikin semuanya makin semrawut.

Menurut beberapa warga sekitar yang diwawancarai tim rodjetton.org, kondisi seperti ini sebenarnya udah bisa diprediksi. Tapi sayangnya, belum ada sistem manajemen lalu lintas yang benar-benar diterapkan di kawasan wisata itu. Jadilah kemacetan ini kayak bom waktu yang akhirnya meledak.

Kapolres Rejang Lebong Turun Langsung

Melihat kondisi yang makin kacau, Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan langsung turun ke lokasi. Nggak cuma duduk manis di kantor sambil terima laporan, beliau benar-benar datang ke tengah-tengah kemacetan, mengatur lalu lintas bareng petugas lainnya.

“Kita terjunkan personel tambahan untuk bantu mengurai kemacetan, sekaligus mengimbau masyarakat agar memarkirkan kendaraan di tempat yang semestinya,” ujar Kapolres dalam keterangannya kepada media.

Langkah cepat dari Kapolres ini lumayan membantu. Beberapa jam setelah itu, arus lalu lintas mulai bergerak, meskipun masih tersendat. Tapi setidaknya, udah nggak ada lagi mobil yang diam di tempat selama satu jam penuh.

Warga dan Wisatawan Mengeluh, Tapi Tetap Balik Lagi

Lucunya, meski banyak yang mengeluh soal macet ini, sebagian besar wisatawan ngaku tetap akan balik lagi ke Kabawetan. “Ya gimana ya, tempatnya cakep banget. Tapi memang butuh perhatian lebih soal pengaturannya,” kata Intan, salah satu pengunjung dari Lubuklinggau, ke tim rodjetton.org.

Sementara warga lokal berharap ada solusi jangka panjang. Misalnya, dibuatkan jalur parkir yang lebih luas, atau mungkin sistem buka-tutup jalan saat kunjungan ramai. Beberapa juga usul agar ada shuttle bus dari titik tertentu ke area wisata utama, jadi mobil pribadi nggak semua masuk ke atas.

Saatnya Belajar dari Kejadian Ini

Kejadian macet parah di Kebun Teh Kabawetan ini sebenarnya bisa jadi pelajaran buat banyak tempat wisata lain di Indonesia. Kita semua senang kalau tempat wisata ramai, tandanya ekonomi bergerak. Tapi jangan sampai keramaian itu malah bikin pengalaman jadi buruk.

Pihak berwenang juga perlu duduk bareng dengan warga dan pelaku wisata untuk cari solusi bareng-bareng. Karena kalau terus dibiarkan, bisa-bisa wisatawan kapok datang, dan itu jelas nggak bagus buat siapapun.

Penutup

Akhir kata, salut buat Kapolres yang gercep turun ke lapangan. Tapi ya… semoga ke depan, nggak perlu nunggu beliau turun tangan dulu baru semua jalan. Harusnya ada sistem yang bisa bikin lalu lintas tetap lancar, meski pengunjung membludak.

Oh iya, buat kamu yang mau ke Kabawetan, tetaplah sabar dan tertib ya. Jangan parkir sembarangan, jangan nyalip seenaknya, dan yang paling penting… jangan buang sampah sembarangan. Biar tempat ini tetap indah dan nyaman buat semua orang.

Stay safe, stay chill, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya di rodjetton.org!

By admin