https://rodjetton.org/

Oke, ini kabar panas buat kamu yang ngikutin dunia politik dan teknologi terutama kalau kamu peduli sama isu kebebasan berpendapat. Baru-baru ini, mantan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, bikin gebrakan dengan meluncurkan platform media sosial bernama Uncensorable. Dari namanya aja udah jelas, platform ini dirancang untuk jadi tameng melawan sensor dan tekanan dari apa yang disebut banyak orang sebagai deep state.

Yup, kamu gak salah dengar. Di tengah makin banyaknya kontrol dan sensor yang terjadi di platform mainstream seperti Twitter (eh maksudnya, X), Facebook, dan YouTube, Truss hadir dengan solusi yang bisa dibilang cukup nekat. Tapi juga relevan banget.

“Enough is enough!”

Menurut pernyataan Truss dalam peluncuran resminya, dia udah muak sama pembungkaman suara-suara konservatif, independen, atau siapa pun yang gak sejalan dengan narasi besar yang didorong elite-elite tertentu. Dia bilang, “Freedom of speech is under threat, and it’s time we took it back.

Gaya banget, kan? Tapi jujur aja, ada benarnya juga. Beberapa tahun belakangan ini, kita semua bisa lihat gimana algoritma, shadow banning, dan pelaporan massal bisa bikin akun atau konten ilang seketika—padahal belum tentu melanggar apa-apa. Dan sering kali, konten yang dibungkam itu adalah opini yang “tidak populer” atau menentang arus.

Nah, dari sinilah lahir ide Uncensorable—sebuah platform yang dibangun dengan prinsip kebebasan berpendapat total (tentu aja, masih dalam batas hukum).

Jadi, Apa Itu Uncensorable?

Singkatnya, Uncensorable adalah media sosial berbasis blockchain yang, katanya, gak bisa disensor bahkan oleh pengelolanya sendiri. Teknologi yang dipakai memungkinkan postingan disimpan dalam sistem terdesentralisasi, mirip kayak konsep cryptocurrency atau NFT. Jadi, sekalipun ada tekanan dari pemerintah atau kelompok tertentu, konten itu gak bisa dihapus begitu aja.

Pengguna bisa bikin postingan, berbagi video, foto, dan artikel tanpa takut kontennya “hilang” cuma karena gak sesuai standar satu pihak. Truss juga menggandeng tim teknologi yang cukup serius, termasuk beberapa mantan insinyur dari proyek Web3 dan pengembang sistem keamanan digital.

Menariknya lagi, ada fitur “transparansi publik” yang memperlihatkan bagaimana algoritma bekerja dan konten diatur—sesuatu yang jarang banget kita lihat di platform besar hari ini.

Tantangan & Kritik

Tapi tentu aja, gak semua orang tepuk tangan. Beberapa pihak langsung mengkritik Uncensorable sebagai tempat berkembangnya teori konspirasi, ujaran kebencian, atau informasi palsu. Karena ya, kalau kebebasan berpendapat itu tanpa filter sama sekali, risikonya juga gak main-main.

Tapi Truss bilang mereka udah siap dengan sistem pelaporan berbasis komunitas yang akan memfilter konten berbahaya secara adil dan terbuka, tanpa sensor ideologi. Intinya, mereka mau menjaga kebebasan tapi tetap bertanggung jawab. Sebuah misi yang kedengarannya susah, tapi bukan berarti mustahil.

Rodjetton.org Menyambut Inovasi Ini

Di rodjetton.org, kita selalu mendukung kebebasan berbicara dan akses terhadap informasi yang jujur dan transparan. Makanya, langkah Truss ini menarik buat diamati. Apakah Uncensorable beneran bisa jadi game-changer di dunia media sosial? Atau cuma jadi proyek idealis yang susah bertahan di dunia nyata?

Yang pasti, munculnya Uncensorable adalah sinyal bahwa makin banyak orang mulai gerah dengan status quo. Dan semakin banyak alternatif yang muncul, makin besar juga peluang kita buat punya ruang bicara yang lebih sehat dan terbuka.

So, kamu sendiri gimana? Apakah kamu tertarik nyobain Uncensorable? Atau kamu masih nyaman main di platform lama? Apapun pilihanmu, satu hal yang jelas—kebebasan berbicara itu hak dasar, dan makin hari, makin penting untuk kita jaga bareng-bareng.


Kalau kamu suka tulisan-tulisan kayak gini, jangan lupa terus mampir ke rodjetton.org. Di sini kita bahas banyak hal dengan sudut pandang yang beda—kadang nyeleneh, tapi selalu mikir.

By admin