rodjetton.org – Jakarta kembali dilanda banjir hebat setelah hujan deras mengguyur ibu kota selama dua hari berturut-turut. Ribuan warga dari berbagai wilayah terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air. Banjir kali ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang terjadi sejak Senin malam (18/12), yang menyebabkan beberapa sungai meluap dan merendam kawasan padat penduduk.
Wilayah Terparah Terendam
Beberapa wilayah yang terdampak parah meliputi Kampung Melayu, Cawang, dan Kelapa Gading. Ketinggian air di beberapa titik mencapai lebih dari 1,5 meter, membuat aktivitas warga lumpuh total. Jalan-jalan utama seperti Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin juga dilaporkan mengalami genangan yang mengganggu lalu lintas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuka lebih dari 20 posko pengungsian untuk menampung korban banjir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, lebih dari 5.000 orang mengungsi hingga pagi ini. Posko-posko tersebut dilengkapi dengan kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, dan layanan medis.
Penyebab dan Langkah Penanganan
Ahli meteorologi menyebutkan bahwa fenomena La Niña yang terjadi tahun ini menjadi salah satu penyebab tingginya curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, sistem drainase yang kurang optimal serta tingginya tingkat urbanisasi turut memperparah banjir di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan lebih dari 500 petugas gabungan dari BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu proses evakuasi. “Kami juga bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengoperasikan pompa-pompa air agar banjir segera surut,” ujarnya dalam konferensi pers.
Suara Warga: “Kami Bingung Mau ke Mana”
Siti Nurhayati, salah seorang warga Kampung Melayu, mengungkapkan kesulitannya menghadapi banjir. “Kami tidak tahu harus ke mana. Semua barang sudah terendam, dan kami hanya bisa membawa pakaian seadanya ke pengungsian,” tuturnya dengan raut wajah sedih.
Di sisi lain, beberapa warga memilih bertahan di rumah meskipun air semakin naik. Mereka khawatir meninggalkan harta benda yang bisa hilang saat ditinggal.
Upaya Jangka Panjang untuk Jakarta
Banjir yang terus berulang di Jakarta menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas program penanganan banjir yang selama ini dijalankan. Proyek normalisasi sungai, pembangunan waduk, serta program drainase vertikal disebut-sebut perlu dipercepat untuk mengurangi dampak banjir di masa depan.
Sebagai kota dengan risiko banjir tinggi, Jakarta harus segera mengambil langkah konkret untuk memitigasi bencana ini. Ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal berharap ada solusi jangka panjang agar mereka tidak terus-menerus menjadi korban banjir tahunan.
Pantauan Terbaru:
BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan. Warga juga disarankan untuk memantau informasi resmi melalui aplikasi penanggulangan bencana atau media sosial.