rodjetton.org – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah sebuah karangan bunga yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden 2024, Prabowo Subianto, viral di media sosial. Karangan bunga tersebut dikirimkan dengan pesan kontroversial yang memancing perdebatan luas di kalangan mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum.
Isi Pesan di Karangan Bunga
Karangan bunga tersebut berisi ucapan yang tampak satir, mengucapkan “Selamat dan Sukses atas Konsistensi Bapak Prabowo.” Pesan ini mengundang interpretasi beragam, dengan sebagian pihak menilai bahwa aksi ini adalah bentuk kritik terhadap Prabowo, sementara lainnya menganggapnya sebagai sindiran politik.
Foto karangan bunga ini pertama kali tersebar di platform media sosial dan menjadi viral hanya dalam hitungan jam. Banyak yang mempertanyakan maksud di balik pesan tersebut, mengingat posisi BEM sebagai representasi suara mahasiswa yang biasanya bersikap kritis terhadap isu-isu politik nasional.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Aksi ini memunculkan berbagai reaksi:
- Dukungan dari Mahasiswa
Sebagian mahasiswa mendukung langkah BEM Unair, menganggapnya sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Mereka melihat karangan bunga ini sebagai simbol kritik terhadap inkonsistensi politisi dalam kebijakan dan sikap politik. - Kritik dari Alumni dan Masyarakat
Di sisi lain, beberapa alumni dan masyarakat mempertanyakan etika serta objektivitas BEM dalam mengeluarkan pernyataan politis. Mereka berpendapat bahwa aksi ini tidak mencerminkan sikap netral lembaga mahasiswa. - Respon dari Tim Prabowo
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Prabowo terkait aksi tersebut. Namun, beberapa pendukung Prabowo menilai tindakan ini tidak menghormati tokoh politik yang sedang berkontestasi dalam Pilpres 2024.
Pernyataan Resmi BEM Unair
BEM Unair melalui unggahan resmi mereka menyatakan bahwa karangan bunga tersebut adalah bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa terhadap kondisi politik saat ini. Mereka menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengingatkan para politisi agar konsisten dalam janji-janji kampanyenya.
Ketua BEM Unair, dalam wawancara dengan media, mengatakan, “Mahasiswa memiliki peran sebagai pengawal demokrasi. Aksi ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk mengkritisi tanpa bermaksud menjatuhkan.”
Pengaruh Terhadap Pilpres 2024
Kejadian ini menambah dinamika menarik menjelang Pilpres 2024. Kehadiran mahasiswa dalam diskursus politik menunjukkan bahwa generasi muda semakin aktif menyuarakan opini mereka terhadap kandidat-kandidat yang akan bertarung dalam pesta demokrasi.
Kesimpulan
Aksi karangan bunga oleh BEM Unair mencerminkan semangat mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Meski menuai pro dan kontra, tindakan ini membuktikan bahwa mahasiswa tetap kritis terhadap isu-isu politik. Namun, penting bagi BEM maupun organisasi mahasiswa lainnya untuk menjaga keseimbangan dalam menyampaikan aspirasi agar tetap relevan dan tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
Apakah ini menjadi tanda bahwa generasi muda semakin berani bersuara? Atau justru mengarah pada polarisasi lebih lanjut? Waktu akan menjawabnya.