https://rodjetton.org/

rodjetton.org – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengungkapkan sejumlah masalah yang dihadapi pabrik-pabrik di Indonesia. Salah satu masalah utama yang mencuat adalah permintaan proposal dari organisasi masyarakat (ormas) yang dianggap membebani perusahaan.

Afriansyah menjelaskan bahwa banyak pabrik menerima proposal bantuan dari ormas setempat. Proposal tersebut biasanya berupa dukungan dana, kegiatan sosial, atau kerja sama dalam bentuk lain. Meskipun permintaan tersebut dapat dianggap wajar dalam konteks sosial, permintaan yang berlebihan sering kali menambah beban operasional perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan merasa tertekan dengan permintaan yang melampaui batas kewajaran.

“Kami menerima laporan dari berbagai perusahaan yang menyatakan bahwa ormas sering kali mengajukan proposal yang tidak sebanding dengan kemampuan perusahaan. Hal ini, pada gilirannya, menambah beban biaya produksi dan mengganggu kelangsungan usaha,” ujar Afriansyah dalam sebuah diskusi di Jakarta.

Selain itu, pabrik juga menghadapi tantangan besar terkait regulasi ketenagakerjaan, biaya energi, dan proses perizinan yang panjang. Untuk itu, Afriansyah menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. Salah satu langkah yang diambil adalah mempercepat proses perizinan dan memberikan insentif kepada perusahaan yang patuh pada aturan yang ada.

Di sisi lain, Wamenaker juga mengajak ormas untuk berperan sebagai mitra yang mendukung perkembangan industri. Ia berharap, dengan kolaborasi positif antara ormas dan perusahaan, kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkat tanpa memberatkan dunia usaha.

Pemerintah pun berkomitmen untuk terus memfasilitasi dialog antara pabrik dan ormas guna menemukan solusi yang saling menguntungkan. Dengan komunikasi yang baik, Afriansyah berharap hubungan antara perusahaan dan masyarakat dapat terjalin lebih harmonis, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

By admin