https://rodjetton.org/

rodjetton.org – Seoul, Korea Selatan , Dunia penerbangan kembali berduka dengan terjadinya kecelakaan pesawat yang merenggut 179 nyawa. Sebuah pesawat milik maskapai Jeju Air jatuh di perairan dekat Pulau Jeju pada Selasa pagi, 30 Desember 2024, dalam perjalanan dari Seoul menuju Pulau Jeju. Kecelakaan tragis ini menjadi salah satu insiden penerbangan terburuk dalam sejarah Korea Selatan.

Kronologi Kejadian

Pesawat Boeing 737-800 tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Incheon pada pukul 07.30 waktu setempat dengan membawa 172 penumpang dan 7 kru. Sekitar 40 menit setelah mengudara, pesawat dilaporkan mengalami gangguan teknis pada sistem navigasi dan komunikasi.

Menurut data dari Menara Pengawas Lalu Lintas Udara, pilot sempat meminta izin untuk kembali ke bandara, tetapi dalam prosesnya, pesawat kehilangan ketinggian dengan cepat sebelum akhirnya menghantam laut sekitar pukul 08.15.

“Kami mendengar ledakan keras dan melihat asap hitam mengepul di kejauhan,” kata seorang nelayan lokal yang menjadi saksi mata insiden tersebut. Tim SAR langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Korban dan Upaya Penyelamatan

Hingga berita ini diturunkan, 179 orang telah dinyatakan tewas, sementara tiga orang lainnya ditemukan dalam kondisi kritis dan saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Proses identifikasi korban terus dilakukan oleh pihak berwenang.

“Kami mengerahkan lebih dari 20 kapal dan helikopter untuk membantu pencarian. Namun, kondisi cuaca yang buruk menjadi tantangan besar,” ujar Jenderal Lee Sang-ho, kepala tim penyelamat.

Keluarga korban yang berkumpul di Bandara Jeju dan Incheon terlihat terpukul dan menangis histeris. Pemerintah Korea Selatan telah menyiapkan pusat informasi dan dukungan bagi keluarga korban untuk memberikan bantuan emosional serta logistik.

Penyebab Kecelakaan

Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Komite Keselamatan Transportasi Nasional (NTSC) Korea Selatan bekerja sama dengan tim ahli dari Boeing untuk menganalisis data dari kotak hitam yang telah ditemukan. Dugaan awal menyebutkan bahwa gangguan teknis pada sistem navigasi pesawat bisa menjadi faktor utama.

“Kami berkomitmen untuk mengungkap penyebab insiden ini secepat mungkin dan memastikan bahwa tragedi serupa tidak terulang,” kata Menteri Transportasi Korea Selatan, Kim Joon-hyuk, dalam konferensi pers.

Respons Publik dan Internasional

Tragedi ini memicu gelombang belasungkawa dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Presiden Korea Selatan, Yoon Seok-youl, menyampaikan duka mendalam dan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh.

“Ini adalah hari yang sangat kelam bagi negara kita. Kami berdoa untuk para korban dan keluarga mereka,” ujarnya.

Maskapai Jeju Air juga mengeluarkan pernyataan resmi, menyampaikan permohonan maaf dan janji untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban. “Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan penyelidikan berjalan lancar,” tulis CEO Jeju Air dalam pernyataannya.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam dunia penerbangan. Dengan investigasi yang menyeluruh dan tindakan pencegahan yang ketat, diharapkan insiden seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan.

By admin