https://rodjetton.org/

rodjetton.org – Jakarta, 31 Desember 2024 – Pemerintah Indonesia melalui TNI (Tentara Nasional Indonesia) resmi meluncurkan program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna meningkatkan kemampuan pertahanan nasional. Program ini menjadi bagian dari Rencana Strategis (Renstra) TNI 2024–2029 yang bertujuan untuk menghadapi tantangan keamanan regional dan global yang semakin kompleks.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa modernisasi alutsista merupakan langkah strategis untuk memastikan kedaulatan Indonesia tetap terjaga. “Program ini tidak hanya melibatkan pembelian teknologi canggih dari luar negeri, tetapi juga fokus pada pengembangan industri pertahanan dalam negeri,” ujarnya saat peresmian di Markas Besar TNI, Jakarta.

Fokus pada Teknologi Canggih

Dalam program ini, TNI berencana memperbarui berbagai jenis alutsista, termasuk kapal perang, pesawat tempur, helikopter, tank, serta sistem pertahanan udara. Beberapa alutsista baru yang direncanakan akan dibeli adalah jet tempur generasi kelima, radar berbasis teknologi artificial intelligence (AI), dan kapal selam dengan kemampuan stealth.

“Kami memastikan bahwa setiap pengadaan alutsista didasarkan pada kebutuhan strategis TNI,” ungkap Panglima TNI Laksamana Agus Setiawan. “Selain itu, kami juga memprioritaskan interoperabilitas antar-matra untuk memperkuat sinergi antara TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.”

Dukungan Industri Pertahanan Nasional

Salah satu aspek penting dari program ini adalah pelibatan industri pertahanan nasional seperti PT Pindad, PT PAL Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan dapat memproduksi sebagian besar kebutuhan alutsista secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

“Kami mendorong transfer teknologi dari mitra internasional agar dapat meningkatkan kapabilitas industri pertahanan lokal,” tambah Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ekonomi melalui pengembangan sektor industri strategis.

Dukungan Anggaran dan Transparansi

Untuk merealisasikan program ambisius ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp150 triliun untuk lima tahun ke depan. Anggaran tersebut akan digunakan secara transparan dengan pengawasan ketat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi I DPR RI.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Kami akan memastikan setiap rupiah yang dihabiskan memberikan manfaat maksimal bagi pertahanan negara,” katanya.

Tantangan dan Harapan

Meskipun program ini membawa optimisme, beberapa tantangan tetap harus dihadapi, seperti pengadaan teknologi yang memerlukan proses negosiasi panjang, pelatihan personel untuk mengoperasikan alutsista baru, serta pembangunan infrastruktur pendukung.

“Kami percaya bahwa modernisasi ini akan menjadikan TNI semakin tangguh dan mampu menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Presiden Joko Widodo.

Dengan peluncuran program ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjadi kekuatan regional yang disegani sekaligus memastikan perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara. Program ini diharapkan selesai tepat waktu dan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pertahanan negara.

By admin