rodjetton.org – Pada 13 September 2024, militer Israel memberikan kesempatan kepada sejumlah wartawan untuk melihat secara langsung jaringan terowongan yang terletak di wilayah selatan Jalur Gaza. Terowongan ini menjadi bagian dari upaya militer Israel untuk menunjukkan infrastruktur bawah tanah yang digunakan oleh Hamas di Gaza, yang sering dijadikan tempat persembunyian dan sebagai jalur untuk memindahkan pasokan serta personel.
Temuan Terowongan di Tel Al-Sultan, Rafah
Militer Israel mengungkapkan bahwa salah satu terowongan yang diperlihatkan kepada wartawan terletak di area Tel al-Sultan, Rafah, dekat dengan perbatasan Mesir. Terowongan ini diduga kuat digunakan oleh kelompok militan Hamas untuk menyembunyikan sandera serta kegiatan militer lainnya. Salah satu terowongan yang ditunjukkan diyakini juga sebagai lokasi tempat enam sandera Israel ditemukan dan dibunuh pada 1 September 2024.
Meskipun wartawan tidak diizinkan memasuki terowongan tersebut karena alasan keamanan, militer Israel merilis rekaman yang memperlihatkan kondisi lorong sempit yang terletak sekitar 20 meter di bawah tanah. Rekaman ini menunjukkan ruang sempit yang mungkin digunakan untuk menahan sandera dalam kondisi terbatas selama beberapa minggu.
Jaringan Terowongan yang Luas dan Mengarah ke Mesir
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menjelaskan bahwa terowongan tersebut merupakan bagian dari jaringan bawah tanah yang lebih besar. Pasukan Israel mengklaim bahwa mereka telah menemukan sekitar 13 kilometer terowongan yang tersebar di sepanjang wilayah Rafah, dekat dengan perbatasan Mesir. Beberapa terowongan ini bahkan cukup lebar untuk dilalui kendaraan dan diperkirakan mengarah ke Mesir, meskipun beberapa aksesnya telah diblokir dari sisi Mesir.
Keberadaan terowongan ini menjadi sangat strategis bagi Hamas karena memungkinkan mereka untuk menyembunyikan gerakan pasukan, senjata, dan sumber daya lainnya jauh di bawah permukaan, jauh dari serangan udara Israel yang terus-menerus menghantam Jalur Gaza.
Eksploitasi Fasilitas Sipil oleh Hamas
Temuan lain yang mencuat adalah jaringan terowongan yang sebagian berada di bawah markas UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) di Gaza. Pada Februari 2024, pasukan Israel mengklaim bahwa terowongan yang ditemukan di bawah fasilitas UNRWA menunjukkan adanya eksploitasi fasilitas sipil oleh Hamas untuk kepentingan militer. Ini memicu kontroversi internasional karena banyak pihak yang menilai bahwa Hamas telah mencampurkan kegiatan militer dan kemanusiaan, yang berisiko membahayakan warga sipil yang sedang mencari perlindungan di fasilitas PBB.
Pasukan Israel membawa wartawan melalui salah satu terowongan yang dilapisi beton, yang memiliki beberapa cabang dan ruang samping. Beberapa ruang samping tersebut bahkan berisi server komputer dan brankas kosong yang diduga digunakan untuk menyimpan data sensitif atau bahkan uang. Selain itu, ditemukan pula ruang besar yang tampaknya digunakan sebagai tempat untuk beroperasi secara militer.
Keterbatasan Akses Media dan Dampak Konflik
Tur media ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk membuktikan bahwa Hamas memanfaatkan infrastruktur sipil untuk tujuan militer yang tidak sah. Namun, perlu dicatat bahwa akses media asing ke Gaza sangat terbatas sejak konflik besar yang dimulai pada Oktober 2023. Selama periode tersebut, lebih dari 41.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sementara lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan udara Israel dan pertempuran yang berlangsung tanpa henti.
Situasi di Gaza semakin memburuk dengan penghancuran infrastruktur dasar dan rumah-rumah warga. Di tengah kehancuran ini, tuduhan terhadap Hamas yang memanfaatkan fasilitas sipil untuk kegiatan militer semakin mempersulit upaya perdamaian dan pemulihan.
Kesimpulan
Pameran terowongan yang diperlihatkan oleh militer Israel kepada wartawan ini bertujuan untuk menyoroti jaringan infrastruktur bawah tanah yang digunakan oleh Hamas di Gaza. Hal ini sekaligus memberikan gambaran mengenai betapa pentingnya terowongan-terowongan ini dalam strategi militer Hamas. Namun, pengungkapan ini juga memperburuk kontroversi mengenai perang di Gaza dan semakin mempertegas tantangan besar dalam mencapai gencatan senjata atau perdamaian yang berkelanjutan.
Saat ini, dunia internasional terus mengawasi perkembangan di Gaza, berharap agar solusi yang dapat membawa perdamaian bagi wilayah ini dapat ditemukan secepatnya.